Dalam berpikir seorang akademisi kita sepakat dengan diskusi yang
berkualitas adalah yang punya gagasan kecil tapi berpengaruh besar bagi keadaan
bersama.
Seperti yang kita tahu semangat Mantan Presiden pertama, Seokarno, jika ia bicara, suara lantangnya bukan emosi, namun itulah bentuk semangat yang terus melekat. "berrikan aku sepuluh pemuda, maka akan aku gocangkan Dunia". Lalu coba kalau orang lain yang bicara seperti ini, paling di teriaki dengan penuh maki (haha, tidak, aku hanya bercanda).
Seperti yang kita tahu semangat Mantan Presiden pertama, Seokarno, jika ia bicara, suara lantangnya bukan emosi, namun itulah bentuk semangat yang terus melekat. "berrikan aku sepuluh pemuda, maka akan aku gocangkan Dunia". Lalu coba kalau orang lain yang bicara seperti ini, paling di teriaki dengan penuh maki (haha, tidak, aku hanya bercanda).
Sudah lama ingin sebenarnya membahas ini, namun kosa kata terbatas oleh
referensi yang masih dalam penerawangan. kali ini kami yakin bahwa argumen
apapun yang kita curahkan dalam Media Sosial akan sangat berbahaya jika UU ITE
membatasi kebebasan berpendapat. tentu harus ada semacam telaah yang lebih
dalam dan berimbang tentang penerapan yang benar terkait hukum. kita juga harus
tahu bahwa tidak semua orang mengerti hukum tapi bisa di hindari hal-hal yang
tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
Semenjak terjadinya peristiwa atau kita sebut saja aduan yang rancu terkait pelaporan yang mengharuskan Bung Rocky Gerung berhadapan dengan Hukum pada kasus pelanggaran UU ITE. pihak yang melaporkan, Jak Boyd Lapian, seorang kristiani.
Latar belakang pelaporan kasus tersebut bermula dari gagasan atau ungkapan Bung Rocky dalam sebuah acara Talkshow di TvOne "Indonesian Lawyers Club" yang Familiar dengan sebutan ILC di sekitar satu tahun yang lalu terkait kata "Fiksi".
Dalam forum diskusi yang harusnya diselesaikan secara diskusi,tidak dengan lapor-melapor, inilah yang membuat kita bingung. bingung bukan karena kita pusing, namun hanya heran mengapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk dibawa ke ranah hukum, tidak begitu terlihat di talaah secara lebih dalam, dan tiba-tiba saja sudah dilaporkan. ini memberikan kesan yang sangat tidak kondusif.
Diberbagai belahan diskusi lainnya, ini sudah sering juga dibahas. tentang pembahasan kata-kata "fiksi" yang langsung diterangkan oleh Rocky gerung dengan teramat teliti. juga di lain pihak
Dalam konteks tertentu orang bisa saja mengubah defenisi berdasarkan yang ia yakini dan fahami sumber terpercaya untuk menemukan gagasan yang khas, tidak mengada-ngada. kita seolah dijebak oleh keadaan untuk menelaah secara dalam padahal sebenarnya banyak dahi yang mengkerut mendengar ocehan yang tak berkelas dari sebuah sudut kecil pemikiran bangsa ini. Telah banyak diskusi yang kita dengar, telah banyak gagasan yang telah terucap, tapi satupun seolah tak kita terima hanya karena hukum di negeri ini begitu gagap.
No comments:
Post a Comment