Mungkin sebagian dari kita tidak begitu menyukai tentang
perdebatan, apalagi sampai tidak saling menyapa hanya karena berbeda pandangan.
Semua itu telah diatur atau kata lainnya sudah kita tentukan bagian mana yang
akan menarik kita untuk ikut serta dalam sebuah wacana atau gagasan yang
harusnya kita pikirkan dan yang harusnya tidak kita pikirkan. Dengan berbagai
macam referensi yang sangat padat di zaman ini, kita bisa dan dapat mencari
dengan bisa sangat teliti terhadap pandangan-pandangan yang teruji dan mumpuni
untuk kita pertimbangkan masuk kedalam nalar dan akal sehat. Hal itu semacam
rasa empati yang tinggi terhadap sesuatu, kapada Bangsa misalnya. Walau
sebagian dari kita kurang mengerti alur Birokrasi dalam negeri ini minimal kita
tahu apa yang akan terjadi jika Pemimpinnya adalah orang-orang yang mempunyai
jiwa pemimpin yang sejati tanpa di iming-imingi oleh sesuatu apapun melainkan
untuk mempertahankan kesejahteraan umum pada bangsanya sendiri.
Babak pertama Debat Capres-Cawapres 2019 telah usai dengan
begitu banyak kelebihan dan kekurangannya. Dalam hal ini sepertinya diantara
keduanya hanya kekurangannya saja yang Nampak dari mata yang memandang, dari nalar
yang ingin bergoyang dan ingin meneriakkan “debat macam apa ini”. Haha, tapi
itulah kondisinya. dengan banyaknya masukan dan komentar kepada KPU yang memang
tugasnya sebagai penyelenggara pemilu mestinya debat semacam ini di atur dengan
teknis yang tidak sama dengan acara kuis tebak-tebakan, dan acara cerdas cermat
anak SD, “Kata Gus Nur”. Ini debat kandidat Presiden men, bukan kaleng-kaleng.
Rasanya ada orang-orang cerdas disana yang sudah memunyai
pengalaman yang banyak untuk menyelanggarakan kegiatan semacam debat ini.
Semestinya debat yang berkelas sangatlah mungkin dilakukan untuk semua itu.
Dengan aturan yang di desain oleh KPU ini menuai
Kontroversi. Mulai dari materi dan jawaban yang sudah diberikan kepada paslon
dan hal teknis lainnya yang kadang membuat kita mengerutkan dahi. sehingga
kesan yang muncul adalah KPU seolah-olah ingin menutupi kekurangan yang ada
pada Rezim ini. Kita yakin apa yag diharapkan adalah yang terbaik, namun jika
ini begitu terihat seperti Permainan menutupi kekurangan salah satu pasangan
calon, maka prasangka buruk terhadap kinerja KPU sangatlah wajar bergelimpangan
dimana-mana. Kita seperti kehilangan aroma yang lezat untuk menikmati debat
ronde pertama itu.
Kita ingin melihat perdebatan yang benar-benar perdebatan
yang mantap dan berbobot. Bahkan Sehari sebelum perdebatan hal ini secara tegas
di komentari pedas oleh Bapak kita Wakil DPR-RI, Fahri Hamzah dalam diskusinya
di ILC Tv One yang bertema “ Menguji Netralitas KPU” itu mengatakan “Kita ingin
melihat Calon Presiden kita ini bicara dengan leluasa, apakah dia punya otak
atau tidak, Kita ingin melihat itu”. Tema tersebut muncul karena beredarnya
kabar bahwa KPU telah memberitahu jawaban atas pertanyaan perdebatan yang akan
dilakukan seperti yang telah di utarakan sebelumnya.
Disisi lain KPU bermaksud ingin tidak adanya Pasangan Calon
yang dipermalukan saat debat, Dalam waktu yang sama Prof. Rocky Gerung
(Pengamat Politik) dengan gelengan kepala yang mungkin agak geram itu angkat
bicara, dengan mengatakan “ Loh, debat itu harus benar-benar debat, kita ingin
melihat dalam debat itu ada yang KO, Ini sama seperti ketika sudah membeli
Tiket nonton Tinju, lalu ketika kita menyaksikan pertandingan tidak ada yang
KO, kan aneh, jadi itu soalnya”.
Itulah tanggapan yang bisa kita tangkap dari berbagai macam
bentuk pola pikir terhadap rasa peduli terhadap negeri ini. Kita bisa saja santai tanpa memikirkan
apapun, tanpa peduli apapun, tapi yakinlah anak cucu kita nanti butuh
perjuangan kita dari sekarang ini.
Negara ini harus diselamatkan oleh orang-orang yang cerdas,
orang-orang baik yang tidak pernah mengenal pencitraan.
Masyarakat sudah cerdas, kita sudah muak dengan segala
basa-basi yang tak
kunjung kelar di negeri ini.
Pilihan kita ada dua,
Satu atau dua “pilih aku atau dia yang engkau suka” (nyanyi
saja kita, haha)
Baiklah semoga dengan tulisan yang tidak begitu berarti
ini, akan membuat kita kembali berpikir untuk peduli terhadap negeri tercinta
ini. Pilihlah Presiden yang tepat, dan kalau bisa jangan Golput.
No comments:
Post a Comment